Pages

Rabu, 31 Maret 2010

Sejarah Ahlussunnah wal Jama’ah


Sejarah Ahlussunnah wal Jama’ah

Sebenarnya sistem pemahaman Islam menurut Ahlussunnah wal Jama’ah hanya merupakan kelangsungan desain yang dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur-rasyidin. Namun sistem ini kemudian menonjol setelah lahirnya madzhab Mu’tazilah pada abad ke II H.

Seorang Ulama’ besar bernama Al-Imam Al-Bashry dari golongan At-Tabi’in di Bashrah mempunyai sebuah majlis ta’lim, tempat mengembangkan dan memancarkan ilmu Islam. Beliau wafat tahun 110 H. Diantara murid beliau, bernama Washil bin Atha’. Ia adalah salah seorang murid yang pandai dan fasih dalam bahasa Arab.

Pada suatu ketika timbul masalah antara guru dan murid, tentang seorang mu’min yang melakukan dosa besar. Pertanyaan yang diajukannya, apakah dia masih tetap mu’min atau tidak? Jawaban Al-Imam Hasan Al-Bashry, “Dia tetap mu’min selama ia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi dia fasik dengan perbuatan maksiatnya.” Keterangan ini berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits karena Al-Imam Hasan Al-Bashry mempergunakan dalil akal tetapi lebih mengutamakan dalil Qur’an dan Hadits.

Dalil yang dimaksud, sebagai berikut; pertama, dalam surat An-Nisa’: 48;

اِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُاَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُمَادُوْنَ ذلِكَ ِلمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِافْتَرَى اِثْمًاعَظِيْمًا (النساء : 48.

“Sesungguhnya Allah tidak mempunyai dosa seseorang karena Ia disekutukan, tetapi Allah mengampuni dosa selian itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang mempersekutukan Tuhan ia telah membuat dosa yang sangat besar.”
Kedua, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

عَنْ اَبِى ذَرٍ رَضِىَاللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتِانِى اتٍ مِنْ رَبىِ فَأَخْبَرَنِى اَنَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ اُمَّتِى لاَيُشْرِكُ بِاللهِ دَخَلَ اْلجَنَّةَ. قُلْتُ: وَاِنْ زَنىَ وَاِنْ شَرَقَ. قَالَ وَاِنْ زَنىَ وَاِنْ سَرَقَ رواه البخارى ومسلم.

“Dari shahabat Abu Dzarrin berkata; Rasulullah SAW bersabda: Datang kepadaku pesuruh Allah menyampaikan kepadamu. Barang siapa yang mati dari umatku sedang ia tidak mempersekutukan Allah maka ia akan masuk surga, lalu saya (Abu Dzarrin) berkata; walaupun ia pernah berzina dan mencuri ? berkata (Rasul) : meskipun ia telah berzina dan mencuri.” (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim).

فَيَقُوْلُ وَعِزَّتِى وَجَللاَ لِى وَكِبْرِيَانِى وَعَظَمَتِى لأَُخْرِجَنَّ مِنْهَا مَنْ قَالَ لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ. رواه البخارى.

“Allah berfirman: Demi kegagahanku dan kebesaranku dan demi ketinggian serta keagunganku, benar akan aku keluarkan dari neraka orang yang mengucapkan; Tiada Tuhan selain Allah.”

Tetapi, jawaban gurunya tersebut, ditanggapi berbeda oleh muridnya, Washil bin Atha’. Menurut Washil, orang mu’min yang melakukan dosa besar itu sudah bukan mu’min lagi. Sebab menurut pandangannya, “bagaimana mungkin, seorang mu’min melakukan dosa besar? Jika melakukan dosa besar, berarti iman yang ada padanya itu iman dusta.”

Kemudian, dalam perkembangan berikutnya, sang murid tersebut dikucilkan oleh gurunya. Hingga ke pojok masjid dan dipisah dari jama’ahnya. Karena peristiwa demikian itu Washil disebut mu’tazilah, yakni orang yang diasingkan. Adapun beberapa teman yang bergabung bersama Washil bin Atha’, antara lain bernama Amr bin Ubaid.

Selanjutnya, mereka memproklamirkan kelompoknya dengan sebutan Mu’tazilah. Kelompok ini, ternyata dalam cara berfikirnya, juga dipengaruhi oleh ilmu dan falsafat Yunani. Sehingga, terkadang mereka terlalu berani menafsirkan Al-Qur’an sejalan dengan akalnya. Kelompok semacam ini, dalam sejarahnya terpecah menjadi golongan-golongan yang tidak terhitung karena tiap-tiap mereka mempunyai pandangan sendiri-sendiri. Bahkan, diantara mereka ada yang terlalu ekstrim, berani menolak Al-Qur’an dan Assunnah, bila bertentangan dengan pertimabangan akalnya.

Semenjak itulah maka para ulama’ yang mengutamakan dalil al-Qur’an dan Hadits namun tetap menghargai akal pikiran mulai memasyarakatkan cara dan sistem mereka di dalam memahami agama. Kelompok ini kemudian disebut kelompok Ahlussunnah wal Jama’ah. Sebenarnya pola pemikiran model terakhir ini hanya merupakan kelangsungan dari sistem pemahaman agama yang telah berlaku semenjak Rasulullah SAW dan para shahabatnya.

perjalanan hidup















Goresan demi goresan yang aku torehkan tidak akan pernah menjadi lukisan
Tulisan demi tulisan yang aku tintakan tidak akan bisa dijadikan pedoman
Tapi perbuatan perbuatan yang aku lakukan maka akan aku pertanggung jawabkan
Aku ingin mencari keutamaan, karena aku bukan manusia yang berada pada lantai kesempurnaan.
Banyak hal yang tidak aku ketahui dan banyak hal yang aku lupakan
Itu semua [...]




























seperti semua dunia hanyalah hitam tanpa ada warna lain
Aku disini,,didalam kegelapan,,

Tetesan air mataku dpt bebas jatuh tnpa hrus malu pda orang lain
Mulutku berteriak sampai telingaku pekak dengan bebas,,

Monster-monster itu takkan bisa menghalauku dan mencegah kesedihanku,,
Mereka tak kan berani,,
Karna dalam kesendirian yg hitam,,menguatkan kembali hatiku yg remuk

Kini ataupun esok,,
Ku tak akan pernah lagi takut akan kesendirian,,

ps. terkadang kesendirian adalah hal terbaik yg hanya dapat
kita harapkan terjadi dalam hidup ini.






Angin,,menhempaskan nafasnya
menggodaku untuk pergi dari tempatku
Ku ingin mengikutinya,,
kemanapun dia pergi,,ku ingin bersama angin
terus mengikuti jejaknya,,menerbangkan diriku lebih tinggi
lebih jauh,,lebih bebas dari apa kau yg sekarang

salahkah bila hati dan raga ini ingin melayang bebas
mengikuti ke mana arah angin pergi ?
karena ku juga punya jiwa, ku punya keinginan



benci aku terkekang dalam kurungan ini
kurungan yang enatah kapan akan dibukakan oleh sang juru kunci

haruskah aku menunggu sang juru kunci membukakannya
yg aku pun tak tahu kapan dia membukakan kurungan ini
atau harusku mendobraknya,melepaskan jiwa dan hatiku untuk pergi
dan mencari kesegaranku, mencari kehidupanku
bersama angin, mengikuti angin, terbang jauh, jauh sekali

mungkin aku kan kembali, mungkin ku tak kan pernah kembali
hanyalah angin yang tau,
apakah dia akan membawa ku kembali atau terus membawa ku pergi jauh

bebas hidupku pergi bersama angin,,








Alam mu menyapa lembut
sekujur tubuhku
membelai penuh rasa
kutatap, penuh harap tuk menggapaimu
engkau bak bidadari yang mempesona

Siak Sri Indrapura
negeri istana orang meyebutmu
di bumi melayu ku dapat bertemu
rakyatmu bersuku-suku, tapi tetap melayu
sebutanmu

Sungaimu panjang berliuk
bak liku kehidupan
walau airmu tak sejernih mataku
adamu selalu menyinari
menghidupi rakyatmu dan
menyimpan berbagai misteri
kehidupan
di balik keruh airmu